Semarang; Kerja Jajan Makan Kenyang

TUKANG CERITA!

Awalnya saya tidak ingin mem-posting soal Semarang, tapi sepertinya untuk menunjukkan keeksistensian saya pernah ke kota ini, maka sudah layak dan sepantasnyalah tulisan ini di-posting.

Saya tidak pernah menyangka kota ini akan memiliki suhu sepanas hati ketika melihat pacar ciuman dengan pria lain. Saya pikir panasnya masih bisa diterima akal sehat. Ternyata, menurut pribadi saya, panasnya Surabaya terkalahkan panasnya Semarang. Maka, dalam waktu hitungan jam, kulit saya yang memang awalnya sudah gosong, seketika berubah menjadi arang. Hitam, kelam dan berpeluh basah.

Namun hanya atas nama KERJALAH, semua itu saya nikmati panas demi panasnya.

Dan, jika membaca sejarah Semarang, itu sangat menarik. Dari jaman kerajaan hingga jaman Belanda. Sayangnya, saya tidak akan menuliskan sejarah Semarang. Terlalu banyak dan saya juga tidak bertemu tokoh yang mengerti secara detail soal sejarah Semarang. Ini kunjungan saya yang ala kadarnya. Tidak menggali sejarah, budaya, bangunan, seni, manusia-manusianya dan yang paling harus diperhatikan…

Lihat pos aslinya 437 kata lagi

Tinggalkan komentar